Sabtu, 18 Mei 2019

AYAHKU SEORANG GURU

AYAHKU SEORANG GURU

Kebanggaan seorang anak terhadap ayahya yang bekerja sebagai guru. Ayah menjalani profesi sebagai guru, namun dirinya akan merasa bangga jikalau seorang ayah mampu membimbingnya menjadi manusia yang berbudi kelak.


                Ayah adalah seorang pemimpin dalam keluarga. Untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warrohmah seorang ayah harus mampu menafkahi keluarganya baik istri dan anaknya. Ayah adalah sosok pemimpin yang bertanggung jawab terhadap keluarga.




            Keharmonisan keluarga itu didukung oleh beberapa dukungan dari anggota keluarga itu sendiri. Segala sesuatu yang akan dilakukan oleh seorang ayah perlu adanya dukungan seorang ibu guna tercapainya tujuan hidup untuk membahagiakan aku sebagai seorang anak.

            Ayahku adalah seorang guru. Itupun aku tahu saat aku menjelang dewasa. Dan aku sadar betapa mulianya tugas yang dilakukan ayahku. Setiap hari aku selalu dibekali ilmu tambahan di rumah. Setelah ayahku mengajar di tempat beliau bekerja yaitu di sekolah, keringat masih belum kering dan aku datang menghampirinya dengan penuh kasih sayang kuucapkan selamat datang kembali dirumah ..... ayahku ......

            Serasa sebagai seorang ayah merasa bangga memiliki anak sepertiku. Ayahku meski bukan seorang guru yang bersertifikasi, namun ayahku sangat bertanggung jawab atas profesinya. Aku bangga dengan ayahku.

            Guru adalah sosok yang pantas untuk ditauladani. Selain banyak siswa yang meniru tabiat baik seorang guru, anakpun menjadi sasaran untuk mencontoh tabiat baik seorang guru yang sekaligus seorang ayah. Begitu sebaliknya.
            Tugas dan tanggung jawab seorang guru itu sangatlah besar. Patut untuk dijaga kemurniannya. Baik hati nuraninya, perilakunya, tutur katanya, kesopanannya, tabiatnya, kebiasaannya, dan kasih sayangnya itu dilihat dan dipantau oleh banyak orang baik wali murid, pimpinan, siswa, teman, tetangga ataupun orang lain yang tidak dikenal.

Sesekali seorang guru melakukan suatu kesalahan, pastilah segalanya akan di anggap buruk.

Itulah resiko menjadi seorang guru yang terlihat sepintas seolah-olah guru itu suatu pekerjaan yang mulia tapi dianggap paling hina. Seperti kita ketahui bersama tugas dan tanggung jawab seorang guru itu sangatlah besar untuk mencetak calon pemimpin bangsa yang berbudi baik dan unggul. Namun hal itu hanya dipandang sebelah mata oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga tugas guru ditambahi agar lebih berat lagi, yaitu dengan segala perangkat mengajar dan administrasinya.
Namun dengan adanya tambahan tugas tersebut, mengapa kesejahteraannya di ulur-ulur terus. Sedikit demi sedikit dilakukan upaya kenaikan gaji dan upaya tambahan kesejahteraan atas profesinya, namun masih dipersulit lagi untuk mencapainya.
Namun aku beruntung masih memiliki ayah seorang guru, dengan gaji pas-pasan yang masih tetap bisa menafkahiku lahir dan batin.
Itulah awal mulanya rasa kebanggaanku muncul terhadap seorang ayah yang berprofesi sebagai guru.
Beliau menjalankan tugasnya dengan penuh keikhlasan, kelak dikemudian hari akan mendapatkan hasil jerih payahnya yang telah beliau lakukan. Aku bangga ayahku akan memberiku bekal ilmu pengetahuan untukku yang akan menjadikan aku mampu untuk memberikan kebanggaan kepada ayahku.

Terima kasih, ayahku .........
Engkaulah pelita dalam kegelapan
Engkaulah harapan bagi semua orang
Engkaulah sosok ayah yang kubanggakan

Engkaulah patriot pahlawan bangsa
Engkaulah ayahku yang paling ku sayang
Engkaulah tauladan bagi siswa dan keluargamu
Engkaulah belahan jiwaku

Wahai ayahku .......
Tetaplah engkau bersama ibuku
Yang selalu menyayangi diriku
Yang selalu membimbing diriku
Yang selalu membuat aku bangga atas dirimu

Wahai ayahku .......
Engkaulah pemimpin dalam keluarga
Yang selalu dibantu oleh ibuku
Dalam mengarungi hidup
Untuk menjadikan diriku menjadi
Putra harapan bangsa
Sosok pemimpin masa depan

Terima kasih, ayahku .


Oleh Krisna Hadi, S,Pd,
Guru SDN Ditotrunan 01 Kecamatan Lumajang

1 komentar: